Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Pertemuan dan Perjumpaan

Entah kenapa aku merasakan perbedaan antara pertemuan dan perjumpaan.  Rasaku bilang: pertemuan menyiratkan sebuah perjanjian, kesepakatan. Pertemuan sarat akan unsur kesengajaan. Bentuk-bentuk intimasi serta kepentingan turut terlibat, erat dan mengikat. Rasaku berucap: perjumpaan merupakan pertemuan yang tak direncanakan. Perjumpaan lebih mengatasnamakan takdir, ketidak sengajaan,  Tolong, jangan mintan penjelasan kenapa rasaku tak bisa menyamakan antara pertemuan dan perjumpaan. Aku bukan anak linguistik, atau manusia yang sehari-hari bergelut dengan ketatabahasaan. Rasaku memiliki logika dan nalarnya sendiri.  Jangan pula tanyakan tentang perpisahan, karena kali ini aku sekadar ingin membahas perjumpaan dan pertemuan. Jalan Kaliurang, 21 Maret 2016 Mengutuki hujan yang menderas di luaran. * edited soon, perhaps.

Mengenggam Pasir

Menjaga  manusia tak ubahnya menggengam pasir. Berilah mereka  ruang, sebab jikalau kamu menggengam mereka terlalu erat, kamu sekaligus membiarkan  makin banyak pasir terlepas mengalir lantas tertiup angin dan kembali membaur bersama butir-butir pasir lain yang berceceran hingga tak lagi bisa kamu kenali.  *** Siang ini begitu terik dan membakar. Matahari kelewat cerah sehingga kita berdua harus sama-sama memincingkan mata untuk dapat saling melihat wajah masing-masing. Di tepi pantai berpasir putih  ini hanya ada kita berdua. Duduk di tepian batang pohon kelapa sembari memandang ke arah laut lepas yang jernih, namun ternoda beraneka sampah-sampah plastik yang mengambang. Kita berdua membakar diri dalam panasnya mentari yang tengah tepat berada di atas kepala. Tanpa topi, tanpa penutup mata. Di jemari kita masing-masing telah tersulut sebatang rokok. Kamu yang duduk di sebelah kanan menyematkan rokokmu di jemari kanan, sementara rokokku terselip di jemari kiri. "Kamu kemana