Beberapa waktu lalu, saya menyempatkan diri membaca tulisan di salah satu media alternatif daring perihal kelulusan, khususnya soal mereka yang baru melepaskan status mahasisa setelah melalui semester dua digit seperti saya. Tidak. Saya tidak akan mengemukakan alasan saya kenapa baru bisa menuntaskan perkuliahan dan resmi menjadi “beban negara” usai menyandang status sebagai mahasisa selama 5 tahun 10 bulan agar tidak terlalu terlihat mencari pemakluman. Anggap saja saya sekadar mau membesarkan hati kalian-kalian yang belum juga sarjana. Bagaimana? Kurang baik apa saya, coba? Jadi, berikut saya sampaikan beberapa faedah yang saya rasa hanya saya dapatkan lantaran saya pura-pura betah jadi mahasisa. Punya Alasan Nongkrong di Koffisyop Kesayangan Koffisyop Kesayangan Berlama-lama menyandang status sebagai mahasiswa tingkat akhir membuat saya bisa punya alasan paling masuk akal untuk sekadar nongkrong-nongkrong gemas di koffisyop kesayangan. Tent...
N0thing, just saying~