photo source "Dek, nanti bisa ikut kondangan, kan? Di Wisma Kagama, lho," ujar ibu pagi itu. Cuaca tampak kelabu berdebu, seakan mendung. Abu kelud yang menyembur terbawa angin hingga ke kotaku. "Jam berapa? Aku mau rapat tema," sahutku. Memang beginilah rutinitasku tiap sabtu pagi. Bahkan jalanan yang berselimut abu dan sebelah mataku yang kelilipan debu kurasa bukan alasan yang cukup untuk mangkir dari rutinitas tersebut. Alasannya sepele. Ada yang tengah menungguku. "Sore kok. Hujan abu begini mau jauh-jauh ke kampus? Mbok nggak usah aja ," ibuku menanggapi. Aku tahu beliau pasti khawatir putrinya berkendara dengan kondisi jalan yang embuh. "Aku ditunggu, soalnya. Nggak papa. lah. Sekalian liat-liat. Nanti aku balik kok, bisa ikut kondangan," sahutku. Tak berapa lama, aku memacu skuter matic warna merah jambu. Benar saja. Jalanan tampak buram penuh debu. Pun aku tak berani memacu motorku terlalu laju. Aku harus tiba di tujuan, ...
N0thing, just saying~