Diluar hujan masih mengguyur dengan
teratur. Kilat menyambar, segalanya tampak terang sesaat. Petir menggelegar,
memecah suara rintik hujan yang kian deras. Hari sudah petang, dan Abigail
sedang berada di dalam rumah kecilnya seorang diri. Segalanya hanya tampak
remang-remang. Hanya ada sebuah lampu meja dengan warna krem yang menjadi
sumber penerangan.
Di luar suara hujan masih terdengat teratur dan berirama.
Tidak makin cepat, atau makin lambat. Kilat kembali menyambar, seketika
segalanya gelap. Gelap segelap-gelapnya,
seperti saat kita sedang tidur dan menutup mata rapat-rapat karena lampu meja yang tadinya menyala juga ikut
padam bersama dengan kilatan yang baru saja lewat. Lampu-lampu indikator pada
barang-barang elektronik lain juga ikut padam.
Abigail meraba dalam kegelapan yang
nyata. Tangannya menelusur ranjang dan perabotan, mencari telepon selularnya
yang paling tidak bisa menjadi sumber cahaya sementara. Setelah ketemu, barulah
Abby ingat pada sebatang lilin yang tersimpan di laci kamarnya bersama dengan
pemantik api. Diambilnya lilin serta pemantik, kemudian dinyalakannya lilin
tersebut dengan menggunakan pemantik warna merah muda. Lumayan, segalanya jadi
lebih kelihatan. Diletakannya lilin menyala pada asbak kaca yang setengah
terisi abu rokok, kemudian ditempatkannya di atas meja kecil agar nyala
terangnya bisa makin menyebar. Tiga ekor serangga kecil datang entah dari mana
mendekati sumber cahaya. Bentuknya mirip semut, berwarna coklat kemerahan,
namun bersayap dan berukuran sedikit lebih besar. Mereka berkeliling mengitari
nyala lilin, seperti semacam ritual
pemujaan terhadap sesuatu yang mereka anggap menakjubkan. Berputar dan makin dekat, makin merapat seakan
terhipotis oleh terangnya cahaya yang menyilaukan mata. Sangat dekat, bahkan
terlalu dekat sehingga satu dari mereka tersulut nyala api pada bagian
sayapnya. Tubuhnya ikut tersambar dan mulai meletup. Memberikan efek percikan
api kecil selama sesaat. Sementara dua
serangga temannya tampak menjaga
jarak,dan kemudian menghilang, tersadar akan apa yang sebelumnya menyilaukan
mereka.
Comments
Post a Comment