Jika masing-masing pendirian boleh memiliki seorang tuan, mungkin pendirian milik saya sedang kelayapan. Sejak hari resmi dinyatakan berganti dan malam jumat telah lewat karena kehilangan kata malam, saya memang sudah dilanda kebingungan. Bimbang, bingung dalam menentukan pilihan. Bingung memilih mata kuliah misalnya. Sepertinya saya terlalu banyak lama berpikir sebelum sempat mencontreng satu mata kuliah pilihan hingga waktu yang disediakan terlanjur expired. Rasa-rasanya hari ini pendirian saya sedang liburan, dan kebimbangan menggantikan tugas si pendirian untuk menemani saya. Entahlah, saya bingung kenapa saya bisa seperti ini. Semoga pendirian saya segera pulang secepatnya, paling tidak sebelum periode revisi.
Entah kenapa aku merasakan perbedaan antara pertemuan dan perjumpaan. Rasaku bilang: pertemuan menyiratkan sebuah perjanjian, kesepakatan. Pertemuan sarat akan unsur kesengajaan. Bentuk-bentuk intimasi serta kepentingan turut terlibat, erat dan mengikat. Rasaku berucap: perjumpaan merupakan pertemuan yang tak direncanakan. Perjumpaan lebih mengatasnamakan takdir, ketidak sengajaan, Tolong, jangan mintan penjelasan kenapa rasaku tak bisa menyamakan antara pertemuan dan perjumpaan. Aku bukan anak linguistik, atau manusia yang sehari-hari bergelut dengan ketatabahasaan. Rasaku memiliki logika dan nalarnya sendiri. Jangan pula tanyakan tentang perpisahan, karena kali ini aku sekadar ingin membahas perjumpaan dan pertemuan. Jalan Kaliurang, 21 Maret 2016 Mengutuki hujan yang menderas di luaran. * edited soon, perhaps.
Comments
Post a Comment