Skip to main content

Meme that describes me

Tahu meme kan? Kalau tidak, ini saya kasih beberapa contohnya:




Berdasarkan ke-sok tahuan saya, meme adalah semacam gambar yang menunjukkan ekspresi terkait situasi tertentu. Meme biasanya diberi keterangan atau caption yang sesuai, berdasarkan pengalaman misalnya. Kadang meme juga bisa digunakan dalam bentuk komik. Contoh lainnya bisa lihat 9gag , memecenter, dll.

Seperti yang tadi sudah saya bilang, caption yang melekat pada meme bisa berupa pengalaman atau sebut saja curhat. Dari sekian banyak meme yang dikenal dan tersebar di berbagai website, ada satu meme yang saya rasa paling cocok dengan diri saya.




Meme di atas disebut Paranoid Parrot. Saya rasa meme ini menggambarkan keseharian saya karena saya sering merasa paranoid. Saya terkadang sering terjebak dalam ekspektasi  pemikiran yang terlalu jauh dan kata 'jangan-jangan' , meski biasanya dalam hal-hal sepele seperti:

  1.  Khawatir pintu rumah belum dikunci sehingga ingin mengecek kembali setelah keluar pagar. Jangan-jangan nanti ada maling masuk.
  2. Khawatir pada teman yang sudah janjian lama tapi tidak muncul-muncul. Jangan-jangan terjadi sesuatu di jalan.
  3. Khawatir dompet ketinggalan. Jangan-jangan ada razia sim. dan sebagainya.
 Itu saja sepertinya postingan hari kedelapan ini.
*sekian*

Comments

Popular posts from this blog

Pertanyaan-pertanyaan Tentang (Kedai) Kopi Yang Coba Saya Jawab Sendiri

Smile coffee and tea Beberapa juta tahun cahaya yang lalu, saya sempat menulis mengenai enam pertimbangan dalam memilih tempat untuk nongkrong . Belakangan saya sadar, sebagian besar tongkrongan saya adalah kedai kopi, atau paling tidak menyediakan kopi dalam daftar menunya. Saya sadar, belakangan kedai kopi di Jogja kian menjamur seperti tugas akhir yang saya biarkan menganggur ketika menulis postingan ini. Sebelumnya, saya ingin meluruskan bahwa saya bukanlah seorang coffee snob  , pendekar, atau apapun itu yang paham fafifu soal perkopian. Hamba sekadar mahasiswa yang butuh ruang yang nyaman untuk bersosialisasi maupun berindividualisasi. Sebagai seorang yang bukan ekstrovert dan nggak introvert-introvert amat, kedai kopi adalah tempat yang sesuai bagi saya untuk sekadar mojok dewean, menulis sesuatu, atau iseng baca webtoon dan yutuban.  Sejujurnya saya merasa postingan ini agak tolol. Kalau mau, bisa saja saya wawancara orang yang betul-betul paham soal kopi. Tapi, toh

Pertemuan dan Perjumpaan

Entah kenapa aku merasakan perbedaan antara pertemuan dan perjumpaan.  Rasaku bilang: pertemuan menyiratkan sebuah perjanjian, kesepakatan. Pertemuan sarat akan unsur kesengajaan. Bentuk-bentuk intimasi serta kepentingan turut terlibat, erat dan mengikat. Rasaku berucap: perjumpaan merupakan pertemuan yang tak direncanakan. Perjumpaan lebih mengatasnamakan takdir, ketidak sengajaan,  Tolong, jangan mintan penjelasan kenapa rasaku tak bisa menyamakan antara pertemuan dan perjumpaan. Aku bukan anak linguistik, atau manusia yang sehari-hari bergelut dengan ketatabahasaan. Rasaku memiliki logika dan nalarnya sendiri.  Jangan pula tanyakan tentang perpisahan, karena kali ini aku sekadar ingin membahas perjumpaan dan pertemuan. Jalan Kaliurang, 21 Maret 2016 Mengutuki hujan yang menderas di luaran. * edited soon, perhaps.

#ReformasiDikorupsi, #GejayanMemanggil, dan Sebagian Postingan yang Tidak Relevan

Gejayan Memanggil 2