Aku sedang menuliskan sebuah cerita. Sebut saja cerita sedang. Cerita ini bukan mengenai sesuatu yang sedang aku lakukan, karena seperti yang aku bilang sebelumnya, aku sedang menulis cerita. Oke, mungkin memang tulisanku terdengar seakan aku menceritakan bahwa aku sedang menuliskan sebuah cerita tentang seseorang yang tengah menulis sebuah cerita dan seterusnya. Tapi, aku memang menuliskan cerita sedang. Cerita yang terlalu panjang untuk diceritakan dalam waktu singkat, namun terlalu pendek untuk disebut cerita panjang. Tentu bukan cerita dalam tulisan ini yang aku maksudkan.
Photo by Gabor Monori on Unsplash Semenjak masih bocah, kita semua tentu sepaham bahwa kebutuhan pokok sebagai manusia terdiri dari tiga hal: sandang, papan, serta pangan. Namun demikian, ada satu hal yang tak kalah esensial untuk dikategorikan sebagai kebutuhan, yakni: buang hajat! Agar lebih enak diucapkan, saya lebih memilih untuk merangkum kebutuhan pokok plus-plus ini sebagai : sandang, papan, pangan, dan jamban. Biar apa? Biar enak dibaca saja, begitu. Sebetulnya, dalam istilah biologi, pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme tubuh lebih sesuai apabila disebut ekskresi. Ekskresi sendiri bukan melulu merujuk pada buang air besar atau buang air kecil saja, melainkan juga pembuangan zat-zat seperti karbon dioksida, urea, racun, dan sebagainya. Zat-zat ini memang dapat ditemui pada feses maupun urin yang senantiasa kita keluarkan dengan penuh kelegaan itu. Baik feses (alias tokai) maupun urin (alias pipis) tentu perlu dikeluarkan di tempat y...
Comments
Post a Comment