Sore ini sedikit berawan ketika aku tengah menikmati waktu istirahatku yang singkat dengan menghisap sebatang rokok. Jadwalku cukup padat akhir-akhir ini karena terlalu banyak kasus yang harus aku tangani. Aku harus berhadapan dengan kasus kriminal yang tidak pernah ada habisnya. Sebagian besar kasus tersebut berakhir dengan korban jiwa. Entah pencurian, penculikan, atau apa, pembunuhan dan kematian sepertinya menjadi tujuan akhirnya. Entah pembunuhan tersebut sengaja atau tidak disengaja, direncana atau tidak direncana. Intinya, hampir sebagian besar kasus yang kutangani berkaitan dengan orang mati.
Ponselku berdering. Sebuah panggilan dari nomer rekan kerjaku. Sepertinya ada pekerjaan yang kembali harus kuurus.
"Halo.. ada kasus apa lagi kali ini?" tanyaku
"Ada orang mati. Lagi-lagi..." kata suara di seberang telepon. Seorang rekan kerja bernama Ben.
"Pembunuhan? terkait penculikan atau pencurian?" tanyaku lagi
"Sepertinya bukan. Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan." katanya
"Baiklah. Kirimkan alamatnya. Aku segera kesana."
"Oke.. Kita tunggu."
Kupacu kendaraanku menuju tempat kejadian di sebuah perumahan elit. Pengamanan di sini sepertinya cukup ketat, dilihat dari beberapa pos keamanan yang dibangun tiap jarak tertentu. Garis polisi sudah dipasang dan aku menerobos masuk dan menuju ke ruang makan yang merupakan tempat kejadian. Beberapa warga setempat yang kebanyakan laki-laki berumur mencoba menghalangiku. Sepertinya mereka tidak terbiasa melihat perempuan mengurusi kasus semacam ini.
"Saya petugas, pak." Kataku sambil menunjukkan tanda pengenalku. Tertera namaku disana. Valerie.
"Val, korban sudah dibawa ambulance tadi." kata Ben
"Barang bukti sudah diamankan?" tanyaku
"Sudah. Sejauh ini, kematian diduga karena racun serangga." kata Ben lagi.
Aku mengamati sekeliling . Terlihat warga sekitar dengan wajah-wajah penuh rasa cemas ditimpa rasa penasaran. Rasa penasaran dan ingintahu yang menang. Situasi semacam ini pasti baru bagi mereka. Mungkin pertama kali. Tidak lama, Ben menunjukkan sebotol racun serangga kepadaku . Botol racun yang sudah terbuka segelnya dan dimasukkan ke dalam kantong plastik bening yang biasa digunakan untuk mengumpulkan barang bukti.
"Bisa ceritakan tentang identitas korban?" tanyaku pada Ben sambil melihat sekeliling tempat kejadian. Ada beberapa foto dengan gambar dua orang perempuan yang tampak mirip, namun sepertinya beda usia. Mungkin foto si penghuni rumah.
"Korban adalah Arianna, seorang perempuan berusia 22 tahun. Dia tinggal berdua di rumah ini bersama adik perempuan satu-satunya yang bernama Adrianna." jawab Ben
"Sekarang adiknya ada dimana?" tanyaku lagi
"Adrianna sedang dibawa ke rumah sakit. Sepertinya dia tampak terguncang dengan kejadian ini." kata Ben
"Baiklah. Amankan tempat ini. Aku akan mencoba berbicara dengan adik korban." kataku sambil keluar dan bersiap melaju ke rumah sakit.
"Barang bukti sudah diamankan?" tanyaku
"Sudah. Sejauh ini, kematian diduga karena racun serangga." kata Ben lagi.
Aku mengamati sekeliling . Terlihat warga sekitar dengan wajah-wajah penuh rasa cemas ditimpa rasa penasaran. Rasa penasaran dan ingintahu yang menang. Situasi semacam ini pasti baru bagi mereka. Mungkin pertama kali. Tidak lama, Ben menunjukkan sebotol racun serangga kepadaku . Botol racun yang sudah terbuka segelnya dan dimasukkan ke dalam kantong plastik bening yang biasa digunakan untuk mengumpulkan barang bukti.
"Bisa ceritakan tentang identitas korban?" tanyaku pada Ben sambil melihat sekeliling tempat kejadian. Ada beberapa foto dengan gambar dua orang perempuan yang tampak mirip, namun sepertinya beda usia. Mungkin foto si penghuni rumah.
"Korban adalah Arianna, seorang perempuan berusia 22 tahun. Dia tinggal berdua di rumah ini bersama adik perempuan satu-satunya yang bernama Adrianna." jawab Ben
"Sekarang adiknya ada dimana?" tanyaku lagi
"Adrianna sedang dibawa ke rumah sakit. Sepertinya dia tampak terguncang dengan kejadian ini." kata Ben
"Baiklah. Amankan tempat ini. Aku akan mencoba berbicara dengan adik korban." kataku sambil keluar dan bersiap melaju ke rumah sakit.
Comments
Post a Comment