I call it cocaffeine, dear. A kind of mix between joy and brain...*not literally*
Pagi ini ketika membuka membuka lemari pendingin, saya menemukan tiga macam minuman yang tentunya sudah dingin juga. Tiga minuman ini adalah cocacola yang (sepertinya) dibeli sabtu lalu, kopi kental tanpa gula yang (sepertinya) saya buat kemarin, dan sebotol kecil brem bali yang saya beli tidak sampai setahun yang lalu. Kebetulan warna ketiga minuman ini mirip-mirip. Sama-sama coklat tua kehitaman.
Pagi ini, sedikit lebih siang dari pagi yang tadi, saya pertemukan cocacola dan kopi tanpa takaran yang pasti ke dalam gelas yang sama. Iseng saja, toh kopi soda terdengar tidak berbahaya. Ternyata rasanya lumayan. Seperti paduan semangat ditambah semangat lainnya dalam versi yang berbeda. Cocacola yang mengusung kata semangat dalam taglinenya dan kopi yang memang tercipta untuk membantu manusia untuk lebih semangat membuka mata. Membuka mata disambi nugas misalnya. Btw, kalo boleh curhat, tugas saya belum kelar.Sekian.
Pagi ini ketika membuka membuka lemari pendingin, saya menemukan tiga macam minuman yang tentunya sudah dingin juga. Tiga minuman ini adalah cocacola yang (sepertinya) dibeli sabtu lalu, kopi kental tanpa gula yang (sepertinya) saya buat kemarin, dan sebotol kecil brem bali yang saya beli tidak sampai setahun yang lalu. Kebetulan warna ketiga minuman ini mirip-mirip. Sama-sama coklat tua kehitaman.
Pagi ini, sedikit lebih siang dari pagi yang tadi, saya pertemukan cocacola dan kopi tanpa takaran yang pasti ke dalam gelas yang sama. Iseng saja, toh kopi soda terdengar tidak berbahaya. Ternyata rasanya lumayan. Seperti paduan semangat ditambah semangat lainnya dalam versi yang berbeda. Cocacola yang mengusung kata semangat dalam taglinenya dan kopi yang memang tercipta untuk membantu manusia untuk lebih semangat membuka mata. Membuka mata disambi nugas misalnya. Btw, kalo boleh curhat, tugas saya belum kelar.Sekian.
Comments
Post a Comment