"Hai... "
"Hai... apakabar?"
"Baik. Kamu sendiri?"
"Baik juga, kok... Lama nggak ketemu nih kita."
"Iya nih..."
"Kamu aku hubungin kok enggak ngerespon?"
"Nggak papa kok.. memang sengaja."
"Kamu nggak pengen aku jadi bagian dari rutinitasmu, po?"
"Anggep aja gitu.. Aku memang nggak pengen terlalu sering ketemu atau denger kabar tentang kamu."
"Loh, kok gitu? Kamu tidak rindu??"
"Justru itu. Aku cuman pengen menimbun rindu."
"Kenapa harus ditimbun begitu? Tidakkah itu menyiksamu?"
"Tidak.. Aku sebisa mungkin tidak merasa tersiksa. Lagipula, ada bagusnya kan, kita jarang bertemu. Banyak hal yang bisa diceritakan apabila kita memang dipertemukan lagi nantinya. Aku juga cuma ingin merasakan sensasi yang muncul ketika rindu itu membeludak dan menyeruak. Ketika aku melihat kamu lagi. Ketika kita duduk bersama, hanya berdua diantara orang-orang asing, sehingga hanya aku dan kamu yang bisa saling memahami apa yang tengah kita bicarakan. Bicara tentang rindu, hal-hal random, dan kenangan masa lalu."
"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membantumu. Aku pergi dulu."
"Mau kemana? Berapa lama?"
"Entahlah... Yang pasti, bila kita bertemu lagi nanti, akan ada banyak hal yang akan kuceritakan kepadamu. Tentang aku, dan tentang rindu."
"Hai... apakabar?"
"Baik. Kamu sendiri?"
"Baik juga, kok... Lama nggak ketemu nih kita."
"Iya nih..."
"Kamu aku hubungin kok enggak ngerespon?"
"Nggak papa kok.. memang sengaja."
"Kamu nggak pengen aku jadi bagian dari rutinitasmu, po?"
"Anggep aja gitu.. Aku memang nggak pengen terlalu sering ketemu atau denger kabar tentang kamu."
"Loh, kok gitu? Kamu tidak rindu??"
"Justru itu. Aku cuman pengen menimbun rindu."
"Kenapa harus ditimbun begitu? Tidakkah itu menyiksamu?"
"Tidak.. Aku sebisa mungkin tidak merasa tersiksa. Lagipula, ada bagusnya kan, kita jarang bertemu. Banyak hal yang bisa diceritakan apabila kita memang dipertemukan lagi nantinya. Aku juga cuma ingin merasakan sensasi yang muncul ketika rindu itu membeludak dan menyeruak. Ketika aku melihat kamu lagi. Ketika kita duduk bersama, hanya berdua diantara orang-orang asing, sehingga hanya aku dan kamu yang bisa saling memahami apa yang tengah kita bicarakan. Bicara tentang rindu, hal-hal random, dan kenangan masa lalu."
"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membantumu. Aku pergi dulu."
"Mau kemana? Berapa lama?"
"Entahlah... Yang pasti, bila kita bertemu lagi nanti, akan ada banyak hal yang akan kuceritakan kepadamu. Tentang aku, dan tentang rindu."
Comments
Post a Comment