"Gimana latterartnya?" tanyanya usai kelas latteart petang tadi.
"Ambyar, mas..." ujarku.
"Memangnya waktu akan memulai, apa yang kamu rencanakan," dia bertanya lagi.
"Hmmm....," aku berpikir sejenak, ragu. "Entahlah," kataku lagi.
"Memang, apa yang menurutmu salah?"
"Hmm... Aku terlalu lama mendiamkan susunya, dan dia terlanjur tidak menyatu. Lagipula, espressonya memang tidak sempurna," dalihku.
"Jadi, kamu mengejar kesempurnaan tanpa membuat rencana?"
"Bukankah kita sebaiknya mengikuti rancangan semesta?"
"Mengikuti bukan berarti tanpa persiapan, bukan?"
Comments
Post a Comment